Sabtu, 30 Mei 2009

TIPOGRAFI

A. Sejarah Tipografi
Tipografi atau ilmu tentang huruf sudah ada sejak manusia berusaha menuangkan pesan-pesan yang ingin disampaikannya melalui sebuah tulisan. Perjalanan desain dan gaya huruf latin mulai diterapkan pada awal masa kejayaan kerajaan ROMAWI yang telah mengalahkan Yunani sehingga kerajaan Romawi dapat membawa peradapan baru denagn diadaptasikannya alfabet latin. Pada awalnya alfabet Latin hanya terdiri dari 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26. Seiring dengan perkembangan jaman, kemajuan teknologi selanjutnya terjadi pada tahun 1984 ketika Adobe Systems merilis PostScript Font dan di tahun 1991 Apple Computer dan Microsoft Corporations mengeluarkan TrueType Font. Postscript Font dan TrueType Font adalah huruf elektronik atau yang disebut font. Huruf digital sesungguhnya berupa bahasa komputer yang berfungsi menerjemahkan kode-kode untuk menghasilkan tampilan bentuk huruf yang sempurna baik di layar monitor amupun pada saat pencetakan. Saat ini dapat ditemukan bergam jenis huruf digital yang digunakan dalam program komputer.
B. Pengertian Tipografi
Dalam desain komunikasi visual tipografi dikatakan sebagai ‘visual language’, yang berarti bahasa yang dapat dilihat. Pengertian tipografi yang sebenarnya adalah ilmu yang mempelajari bentuk huruf; dimana huruf, angka, tanda baca, dan sebagainya tidak hanya dilihat sebagai simbol dari suara tetapi terutama dilihat sebagai suatu bentuk desain.
C. Peranan Tipografi
Peran dari pada tipografi adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman tersebut ke pengamat. Hadirnya tipografi dalam sebuah media terpan visual merupakan faktor yang membedakan antara desain grafis dan media ekspresi visual lain seperti lukisan. Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetiknya, huruf memiliki potensi untuk menterjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual.
D. Desain Tipografi
Tipografi sebagai salah satu elemen desain juga mempengaruhi dan dipengaruhi oleh elemen desain yang lain, serta dapat mempengaruhi keberhasilan suatu karya desain secara keseluruhan. Penggunaan tipografi dalam desain komunikasi visual disebut dengan desain tipografi. Komponen dasar daripada tipografi adalah huruf (letterform), yang berkembang dari tulisan tangan (handwriting). Penggunaan tanda tanda tersebut baru dapat dikatakan sebagai desain tipografi apabila digunakan dengan mempertimbangkan graphic clarity dan prinsip-prinsip tipografi yang ada.
Ada empat buah prinsip pokok tipografi yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu desain tipografi, antara lain:
1. Legibility
Kualitas pada huruf yang membuat huruf tersebut dapat terbaca. Dalam suatu karya desain, dapat terjadi cropping, overlapping, dan lain sebagainya, yang dapat menyebabkan berkurangnya legibilitas daripada suatu huruf.
2. Readibility
Penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya dengan huruf yang lain sehingga terlihat jelas. Dalam menggabungkan huruf dan huruf baik untuk membentuk suatu kata, kalimat atau tidak harus memperhatikan hubungan antara huruf yang satu dengan yang lain. Khususnya spasi antar huruf.
3. Visibility
Kemampuan suatu huruf, kata, atau kalimat dalam suatu karya desain komunikasi visual yang dapat terbaca dalam jarak baca tertentu Setiap karya desain mempunyai suatu target jarak baca, dan huruf-huruf yang digunakan dalam desain tipografi harus dapat terbaca dalam jarak tersebut sehingga suatu karya desain dapat berkomunikasi dengan baik.
4. Clarity
Kemampuan huruf-huruf yang digunakan dalam suatu karya desain dapat dibaca dan dimengerti oleh target pengamat yang dituju. Untuk suatu karya desain dapat berkomunikasi dengan pengamatnya, maka informasi yang disampaikan harus dapat dimengerti oleh pengamat yang dituju. Beberapa unsur desain yang dapat mempengaruhi clarity adalah, visual hierarchy,
warna, pemilihan type, dan lain-lain.

NIRMANA

A. Pengertian Nirmana
Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Secara harfiah, nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra (2d), trimatra (3d) yang harus
B. Tujuan Ilmu Nirmana
Tujuan ilmu nirmana adalah bagaimana menciptakan sebuah karya visual atau karya rupa yang mempunyai komposisi yang harmonis dan estetis sehingga mempunyai value (nilai) yang lebih daripada karya yang lain.mempunyai nilai keindahan atau estetika. Nirmana disebut juga ilmu tatarupa.
C. Unsur – unsur Rupa Dasar
Elemen –elemen seni rupa dapat dikelompokan menjadi 4 bagian
berdasarkan bentuknya, antara lain:
1. Titik
Suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah.
2. Garis
Suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna.
3. Bidang
Suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas; mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis.
4. Gempal
Bentuk bidang yang mempunyai dimensi ketebalan dan kedalaman.
5. Ruang
Dimensi di dalam frame karya visual dimana unsur-unsur rupa dasar tersusun didalamnya.
6. Warna
Aspek yang menggambarkan objek berdasarkan tingkat hue, kecerahan, dan saturasi.
7. Tekstur
Ragam pola permukaan masing-masing objek dengan sifatnya masing-masing.
D. Prinsip-Prinsip Dasar Estetika Visual
Dalam desain grafis ada beberapa prinsip utama untuk tujuan komunikasi dari sebuah karya desain.
Ruang Kosong (White Space)
Ruang kosong dimaksudkan agar karya tidak terlalu padat dalam penempatannya pada sebuah bidang dan menjadikan sebuah obyek menjadi dominan.
Kejelasan (Clarity)
Kejelasan atau clarity mempengaruhi penafsiran penonton akan sebuah karya. Bagaimana sebuah karya tersebut dapat mudah dimengerti dan tidak menimbulkan ambigu/ makna ganda.
Kesederhanaan (Simplicity)
Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak lebih dan tidak kurang. Kesederhanaan seing juga diartikan tepat dan tidak berlebihan. Pencapaian kesederhanaan mendorong penikmat untuk menatap lama dan tidak merasa jenuh.
Emphasis (Point of Interest)
Emphasis atau disebut juga pusat perhatian, merupakan pengembangan dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian sehingga mencapai nilai artistic.
E. Teknik Pengolahan Rupa Dasar
1. Simetri (Symmetry)
Dua atau lebih unsur yang sama dan diletakkan sejajar atau berdekatan serta di antara unsur rupa tersebut mengandung kesamaan.
2. Irama (Rhtym)
Kesan pergerakan sebuah objek sehingga muncul aspek dinamis dalam sebuah karya visual.
3. Keseimbangan (balance)
Penempatan unsur rupa dalam satu bidang baik secara beraturan maupun acak yang menekankan aspek keseimbangan komposisi unsur-unsur rupa di dalamnya.
4. Kesatuan (unity)
Paduan dari berbagai unsur rupa yang membentuk sebuah konsep ketautan dan pengikatan sehingga menimbulkan kesan satu bentuk yang mengikat antara satu dengan yang lainnya dengan baik.
5. Aksentuasi (Acsentuation)
Penyajian unsur pembeda pada satu ungkapan rupa agar tidak berkesan monoton dan membosankan.
6. Keragaman (variant)
Penyajian bahasa rupa yang seragam, berupa system modul.
7. Dinamika
Penyajian bahasa rupa dengan berbagai unsur yang amat bervariasi di dalamnya.
8. Gradasi
Komposisi yang tersusun secara berjajar dari nada terendah sampai tertinggi ataupun sebaliknya.
9. Proporsi (Proportion)
Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 : 13. Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 : 13.
10. Dominasi (Domination)
Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam karya seni dan deisan. Dominasi berasal dari kata Dominance yang berarti keunggulan. Dominasi mempunyai beberapa tujuan yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan.